Text
Konflik Antaretnik di Pedesaan: pasang surut hubungan Cina-Jawa
Buku ini melihat secara jeli peristiwa pergolakan petani Jawa dengan etnik Cina. Studi tentang konflik antaretnik yang meneropong pasang surut hubungan Cina-Jawa di wilayah pedesaan, dengan kasus di Desa Sumberwedi Provinsi Jawa Timur ini, merupakan kajian yang memperkaya studi tentang interaksi etnis Cina-Jawa yang umumnya dilakukan di kawasan perkotaan. Lika-liku interaksi mereka dikaji dalam perspektif sosiologis dan antropologis, dengan didasari kajian dari aspek kesejarahan yang cukup representatif. Dari konteks sejarah diketahui bahwa warga Dusun Sumberwedi umumnya adalah pendatang, baik etnis Jawa maupun Cina. Kedatangan warga Cina sendiri karena keinginan mereka untuk membuka lahan pertanian dari tanah bekas perkebunan yang terletak di sekitar wilayah tersebut. Masyarakat Cina memahami bahwa tanah di lokasi tersebut merupakan tanah subur yang bisa diolah jika dilakukan dengan kerja keras. Hal ini bertolak belakang dari asumsi masyarakat Jawa yang mula-mula merasa tidak memiliki kemampuan untuk mengelola tanah tersebut. Bermula dari menyewa tanah untuk dijadikan lahan pertanian, kini etnis Cina sudah meraih hasilnya. Mereka menunjukkan bahwa hasil dari kerja keras mereka berpuluh-puluh tahun mengubah lahan yang semula tidak dianggap menjadi lahan yang amat produktif. Umumnya etnis Jawa sendiri, karena alasan kekurangan modal dan tidak memiliki pengetahuan dan teknologi yang cukup untuk mengelola lahan pertanian tersebut, hanya menjadi buruh. Namun dalam perkembangannya, sebagaimana ditunjukkan dalam studi ini, lika-liku etnis Cina mengelola lahan pertanian diteladani dengan baik, dengan cara mencontoh mulai dari menanam, memupuk sampai bagaimana cara memasarkan hasil pertanian secara tepat sasaran. Dan inilah yang disebut penulisnya sebagai konstruksi positif dalam sejarah hubungan antara kedua etnis tersebut.
No other version available