Text
Pengantar Kebanksentralan: Teori dan Praktik di Indonesia
Pemahaman masyarakat terhadap Bank Indonesia sebagai bank sentral Republik Indonesia masih dirasakan kurang. Tidak sedikit masyarakat yang masih berpendapat bahwa Bank Indonesia seperti layaknya bank-bank komersial yang menerima simpanan masyarakat dan menyalurkan kredit dan pembiayaan lain kepada dunia usaha. Fungsi yang dikenal di masyarakat hanya fungsi Bank Indonesia dalam mencetak dan mengedarkan uang, antara lain karena dicantumkannya nama Bank Indonesia dalam mata uang Rupiah sebagai satu-satunya alat pembayaran yang sah di Indonesia. Sebagian masyarakat belum memahami secara utuh tugas Bank Indonesia, baik dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter, kebijakan sistem pembayaran, maupun kebijakan stabilisasi sistem keuangan.
Pengkinian perkembangan bank sentral dalam bentuk buku diperlukan mengingat dinamika perekonomian domestik dan global berubah cepat sehingga informasi yang disajikan pada buku sebelumnya ada yang sudah tidak relevan lagi dan usang. Perkembangan global dan domestik juga mengakibatkan dari sisi kelembagaan dan tugas-tugas Bank Indonesia sebagai bank sentral juga telah mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Terlebih di tengah kondisi krisis global yang antara lain dipicu oleh subprime mortgage di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Eropa. Untuk itu, kebutuhan untuk beradaptasi bagi bank sentral itu sendiri telah dikemukakan oleh Walter Bagehot, yaitu perubahan fungsi dan struktur bank sentral akan merespons perubahan-perubahan tujuan sebagaimana ungkapan berikut, “Putting new wine into old bottles is safe only when you watch the condition of the bottle, and adapt its structure most carefully.”
No other version available